33 Tahun Perjalanan Poli Penyakit Dalam, Melayani Kesehatan Masyarakat

SEJARAH terbentuknya Poli Penyakit Dalam RSUD dr Iskak (dulu nama RSD Tulungagung) tak bisa dilepaskan dari sosok dr.H. Laitupa Abdulmutalib, Sp.PD FINASIM selaku orang yang mbabat pertama kali poli internis di Tulungagung. Kehadirannya sebagai dokter spesialis penyakit dalam saat itu telah ditunggu banyak orang, khususnya manajemen rumah sakit untuk melayani ratusan pasien penyakit dalam yang telah menanti.

Tiba pertama kali pada September 1986, Dokter Lai – demikian ia biasa dipanggil – disambut bak seorang Pahlawan. Bukan karena jasanya negeri atau kemanusiaan saat itu, melainkan menandai perubahan kelas (tipe) rumah sakit dari tipe D ke C. Jika sebelumnya RSD Tulungagung hanya memiliki satu poliklinik umum, kehadiran dr Laitupa Abdulmutalib, Sp.PD yang memiliki kompetensi ahli penyakit dalam telah meleng kapi empat pilar dokter spesialis yang menjadi syarat minimal RSD milik Pemkab Tulungagung ini beralih status ke tipe C.

Empat tenaga dokter spesialis yang dipersyaratkan bagi RS bertipe B itu adalah dokter spesialis anak, spesialis bedah, spesialis kandungan, dan dokter spesialis penyakit dalam. Kala itu, tiga dokter kompetensi ahli bedah (dr Pinda Toruan, Sp.B/1981), spesialis anak (dr Widiarto, Sp.A/1984) dan spesialis kandungan (dr Pandu Setiawan, Sp.OG/1986) telah lebih dulu masuk sejak 1981. Namun karena belum memiliki tenaga dokter spesialis penyakit dalam, tiga dokter spesialis ini bekerja di bawah koordinasi Poliklinik Umum.

Barulah pada September 1986, Dokter Laitupa Abdulmutalib, Sp.PD yang baru lulus dari pendidikan dokter lanjutan di Universitas Airlangga, Surabaya tiba dan menginjakkan kaki di halaman RSD Tulungagung. Menariknya, kedatangan dokter kelahiran Ambon 2 Februari 1950 itu juga diiringi oleh Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang perubahan status RSD Tulungagung dari tipe D ke Tipe C.

Hal itu dikarenakan keberadaan dokter Lai yang efektif berstatus tenaga PNS dokter di rumah sakit plat merah itu otomatis telah mengaktifkan poli penyakit dalam yang sebelumnya kosong. “Kehadiran saya memang sudah ditunggu. Dan selain perubahan status/kelas rumah sakit, kedatangan saya waktu itu juga ditandai dengan pergantian jabatan direktur RSD Tulungagung dari dr Moedji Raharjo ke dr Soenarjo Sadikin,” tutur dr Laitupa melengkapi cerita.

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?