Puluhan tenaga medis dan paramedis Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung mengikuti pelatihan peningkatan mutu dan kualitas pelayanan pasien. Program ini bertujuan meningkatkan budaya keselamatan dan manajemen resiko pasien untuk menciptakan rasa aman.
Pelatihan yang diikuti tenaga medis dan paramedis RSUD dr Iskak selama dua hari ini dimentori langsung oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pusat dr Adib Abdullah Yahya MARS. Para peserta mendapat materi tentang standar pelayanan yang bermuara pada kepuasan pasien.
“Seluruh manajemen baik medis dan paramedis harus mampu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit ini,” kata Heru Cahyono, Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) RSUD dr Iskak, Senin 13 Agustus 2018.
Kepuasan pasien menjadi kunci penting peningkatan kualitas pelayanan. Karena itu penyelenggara kesehatan seperti rumah sakit harus menyadari bahwa tujuan utama sistem pelayanan kesehatan adalah pasien. Pasien yang puas akan selalu merasa nyaman berada di lingkungan rumah sakit. Sehingga kelak dia akan kembali saat membutuhkan pengobatan, serta merekomendasikan kepada orang lain.
Ketiga hal di atas merupakan indikator pengukuran kepuasan pasien. Sebab meningkatnya pertumbuhan rumah sakit akan berbanding lurus dengan pengetahuan pasien tentang hak yang mereka dapatkan. “Di sinilah rumah sakit harus menyediakan semua yang mereka butuhkan,” kata Heru.
Selain tiga indikator tersebut, ada sejumlah faktor yang turut mempengaruhi kepuasan pasien. Diantaranya adalah prosedur administrasi, pelayanan diagnosis, perilaku staff, kebersihan, kepedulian perawat, makanan, komunikasi, kedekatan psikologi, housekeeping, pelayanan teknis, akses dan alat yang memadai.
“Komitmen ini tentu bukan hanya dilakukan tenaga medis, tetapi seluruh manajemen sebagai tanggung jawab moral pelayanan,” tambah Heru Cahyono.
Heru mencontohkan, peningkatan kualitas pelayanan ini bisa dilihat pada pemasangan kontrasepsi pasien. Jika pelayanan yang diberikan buruk, maka dapat mengakibatkan infeksi, luka, hingga kematian. Inilah yang disebut sebagai budaya keselamatan dan manejemen resiko.
Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 13 – 14 Agustus 2018. Tak hanya meningkatkan kapasitas SDM, para tenaga medis, paramedis, dan manajemen RSUD dr Iskak juga melakukan deklarasi keselamatan pasien.