PANDEMI yang telah berlangsung satu tahun lebih telah mempengaruhi hampir semua sendi kehidupan manusia. Baik di ranah sosial, ekonomi, politik, budaya dan terutama sektor layanan kesehatan.
Salah satu yang diulas dalam talkshow interaktif PKRS RSUD dr Iskak Tulungagung adalah layanan posyandu bagi balita.
Jika dulu di setiap lingkungan kegiatan timbang bayi dan layanan pemeriksaan kesehatan bayi bisa dilakukan rutin dan terjadwal, saat wabah Corona melanda semuanya (sempat) nyaris berhenti.
Padahal imunisasi padi bayi/balita wajib dilakukan rutin dan berkala, sesuai anjuran dokter.
Oleh karena itulah, dr. Emy Yulianti, Sp.A menyatakan isu itu selaras dengan momentum peringatan Pekan Imunisasi Nasional yang jatuh setiap akhir April.
”Tema Pekan Imunisasi Nasional adalah pererat dengan vaksinasi. Imunisasi ini untuk mencegah kalau ada penyakit,” kata dokter Emi yang menjadi narasumber tunggal dalam talkshow tersebut, Senin, 3 Mei 2021.
Dokter Emi menceritakan dampak pandemi membikin jadwal kegiatan posyandu terhenti.
Kendati begitu, menurutnya imunisasi wajib diberikan kepada anak-anak.
”Hal ini terutama untuk melindungi anak-anak dari sejumlah penyakit menular selain COVID-19,” katanya.
Sekedar informasi, balita wajib menerima imunisasi dasar pada 18 bulan pertama. Seperti yang diberikan kepada bayi yang baru saja lahir di RSUD dr. Iskak, yakni diberikan imunisasi polio dan hepatitis B.
Selanjutnya, balita dengan usia sekitar satu bulan juga wajib diberikan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) untuk mencegah TBC atau tuberkulosis.
”Inilah pentingnya imunisasi, mencegah penyakit sebelum terpapar, ayo imunisasi!” kata dokter spesialsi anak ini.
Menurutnya, masih ada stigma yang mengatakan imunisasi itu tidak penting untuk balita.
Dokter Emi mengatakan, imunisasi sangat penting, supaya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi hilang, maka semua balita harus menjalani imunisasi.
Kalau anak-anak kita tidak mendapatkan imunisasi, maka yang dirugikan bukan keluarga sendiri. Banyak anak lain yang rentan tertular dari anak yang tak imunisasi.
”Walau masih dalam masa pandemi, perlu memperhatikan protokol kesehatan, seperti anak harus menjaga jarak, tidak menyentuh apapun, mencuci tangan dan memakai masker,” terangnya.
Dokter Emi menyarankan orang tua untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum imunisasi, baik melalui telepon atau telemedicine yang disediakan. Sebab bagaimanapun, imunisasi terhadap anak-anak harus tetap dilakukan dengan mengikuti jadwal sesuai anjuran dokter. (PKRS/MAS)