Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) Kementerian Kesehatan mengapresiasi keberhasilan Pemkab Tulungagung menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ini menggambarkan tingkat akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal dan Penurunan AKI-AKB Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes RI, dr. Bertharia Sinaga mengatakan keberhasilan ini merupakan kerjasama Pemkab Tulungagung dengan RSUD dr. Iskak dan beberapa puskesmas.
“Kabupaten Tulungagung salah satu daerah best practice dalam melakukan percepatan penurunan AKI & AKB. Dan baru saja meraih penghargaan sebagai Terbaik III Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan Capaian Penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) Terbaik,” kata Bertharia Sinaga dalam kunjungannya ke RSUD dr. Iskak, Senin (11/9/2023).
Ia mengungkapkan, kedatangannya ke RSUD dr. Iskak untuk melihat sistem layanan yang terintegrasi dan sistem rujukan pasien, khususnya pasien ibu dan anak. Penurunan AKI dan AKB, menurut Bertharia, dipengaruhi ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap. “Saya mengapresiasi di sini lengkap. Semoga dapat menjadi percontohan daerah lain di Indonesia,” sambungnya.
Direktur RSUD dr. Iskak, dr. H. Supriyanto, Sp.B., M.Kes. mengatakan Kabupaten Tulungagung telah mempunyai program rujukan yang terintegrasi, khususnya penanganan maternal dan neonatal untuk penurunan AKI dan AKB. “Dalam menurunkan angka AKI dan AKB harus terjalin kerjasama yang kolaboratif dan komprehensif. Jadi semua terlibat dari sisi sarana prasarana dan sumber daya manusia. Alhamdulillah di Tulungagung terjadi kolaborasi yang bagus,” katanya.
Ia menyambut baik jika nantinya hal ini menjadi program percontohan nasional. Sebab dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk menurunkan AKI dan AKB.