Menjenguk orang sakit adalah hal yang dianjurkan dalam menjaga hubungan sosial dan kemanusiaan. Selain memberi dukungan dan doa, menjenguk orang sakit juga mengingatkan kita untuk lebih menjaga kesehatan.
Namun apa jadinya jika aktivitas positif itu justru membawa dampak negative bagi kita. Seperti tertular penyakit atau justru jatuh sakit usai mengunjungi kerabat atau teman yang dirawat di rumah sakit.
Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) mengatakan Riset yang dilakukan KPRA pada 2016 membuktikan, angka sebaran bakteri resisten antibiotik (kuman yang tak bisa dibunuh dengan antibiotik) telah mencapai 60 persen, dengan sebagian besar berada di rumah sakit.
Meski terlihat bersih, bakteri ini nyatanya ditemukan di berbagai sudut rumah sakit. Seperti Ruang Bedah dan peralatan medis. Enzim Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) yang dihasilkan bakteri mampu merusak rantai antibiotik, sehingga tak bisa berfungsi maksimal.
Bagaimana mengatasinya?
Ketua KPRA Harry Parathon mengatakan cara mudah menanggulangi bakteri ini adalah membersihkan badan dan pakaian usai meninggalkan rumah sakit. Termasuk membersihkan tangan menggunakan alkohol yang banyak disediakan di setiap sudut rumah sakit. Cairan yang disediakan secara gratis ini akan mampu membunuh bakteri sebagai langkah awal mencegah infeksi.
“Ini berlaku untuk pengunjung dan petugas rumah sakit yang hendak meninggalkan tempat kerja,” kata Harry Parathon seperti dimuat Detikhealth.
Langkah pencegahan, menurut Harry, jauh lebih efektif mengatasi gangguan akibat bakteri, virus, atau parasit lainnya dibanding pengobatan. Pentingnya pencegahan juga terkait tingginya angka resistensi antibiotik di rumah sakit.
So, jangan abaikan cairan alkohol yang sudah disediakan petugas rumah sakit, ya gaess……..