Mendengar Melalui Headset Amankah?

HEADSET adalah perangkat umum yang banyak dipakai oleh masyarakat sekarang ini. Selain menjaga privasi, dengan headset maka suara yang kita dengarkan tidak akan mengganggu orang lain. Ada sebagian orang yang hampir tidak bisa lepas dari headset. Saat bekerja/belajar, saat makan, saat tidur, saat memasak bahkan saat di kamar mandi pun tetap memakai head set.

Tetapi tahukah anda bahwa ternyata ada bahaya ketulian kalau kita tidak memperhatikan batasan-batasannya penggunaan headset ini? Telinga adalah salah satu organ yang menjadi jalan masuknya informasi ke dalam otak kita. Peran organ telinga ini vital, karena menjadi pintu masuknya segala bentuk informasi melalui pendengaran kita. Sebagian besar ilmu pengetahuan yang saat ini kita miliki juga ditangkap oleh telinga sebagai indra pendengaran manusia.

Oleh karenanya, jika organ telinga sebagai alat pendengaran mengalami gangguan yang mengarah ke ketulian, hal ini bisa menyebabkan sulitnya memahami ilmu pengetahuan dan informasi. Singkat kata, gangguan pendengaran menyebabkan informasi dan ilmu pengetahuan yang kita terima mungkin menimbulkan salah persepsi. Untuk diketahui, organ telinga kita terdiri dari tiga bagian besar; yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga, liang telinga dan lapisan luar.

Kotoran telinga, bengkaknya liang telinga, adanya benda asing yang masuk di telinga menjadi penyebab ketulian pada bagian luar ini. Sedangkan telinga tengah terdiri dari tulang-tulang pendengaran, gendang telinga, saluran penghubung hidung dan telinga serta tulang berongga dibelakang telinga (mastoid). Infesksi (kopokan/ congekan) menjadi penyebab utama ketulian di daerah ini.

Telinga dalam terdiri dari rumah siput yang bertugas mengubah suara menjadi aliran listrik ayang akan dikirimkan ke otak dan tiga saluran setengah lingkaran yang bertugas menjaga keseimbangan. Obat-obatan, infeksi virus, usia, penyakit kencing manis dan bising menjadi penyebab kerusakan bagian ini. Kerusakan di telinga luar dan tengah memberikan efek tuli yang ringan sampai sedang.

Gangguan di telinga dalam dapat menyebabkan ketulian dari ringan samapai berat bahkan sangat berat (tuli total). Kebisingan merupakan salah satu perusak rambut getar dalam rumah siput di telinga dalam. Bising adalah ambang suara yang bisa menyebabkan kerusakan pendengaran. WHO menetapkan intensitas suara yang menyebabkan kerusakan telinga adalah di atas 95 dB.

Ambang batas yang masih diterima telinga adalah 85-90 dB, sehingga untuk para pekerja di tempat bising harus dipastikan kebisingannya maksimal sebesar 85 dB. Selain itu lamanya waktu paparan juga berpengaruh terhadap besarnya kerusakan pendengaran yang terjadi. Untuk intesintas 85 dB maksimal mampu ditoleransi pendengaran kita selama 8 jam. Sedangkan untuk intesitas 88 dB boleh didengarkan maksimal 4 jam dan seterunya (lihat tabel).

Ternyata intesitas suara yang kita dengarkan dari headset pada penggunaan i-pod dengan volume 60 persen saja dari volume maksimal besarnya 97 dB. Kalau kita lihat tabel di atas maka penggunaan i-pod dengan volume 60 persen lama waktu yang diperbolehkan selama 1 jam (60 menit). Penggunaan dalam jangka waktu yang lebih lama volume yang lebih besar akan mempercepat kerusakan rambut getar di rumah siput yang bisa menyebabkan ketulian permanen.

Akhirnya kami menyarankan kepada pembaca sekalian untuk menghindari penggunaan headset saat mendengarkan suara dari hand phnone . kalaupu terpaksa menggunakan headset ingatlah rumus 60/60 yang artinya maksimal intensitas 60 persen dengan durasi 60 menit sehingga pendengaran kita aman dari kerusakan. (*)

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?