Beberapa waktu lalu sebuah minibus jenis Daihatsu Xenia mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Pahlawan Tulungagung. Ironisnya, penumpang yang mayoritas perempuan dalam perjalanan melayat (takziah) saat mobil yang mereka tumpangi menabrak pohon.
Beruntung warga cepat memberikan pertolongan dan melarikan para penumpang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Iskak. Sehingga tak ada satupun korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji mengatakan rombongan tengah dalam perjalanan menuju Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Sopir diduga dalam kondisi mengantuk saat menyetir mobil dalam kecepatan cukup tinggi.
Peristiwa itu bisa menimpa siapa saja jika tak hati-hati dalam mempersiapkan diri mengendarai kendaraan bermotor. Kurang tidur yang memicu rasa kantuk tak tertahan bisa dipicu oleh beberapa hal. Diantaranya adalah penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan AAA Foundation for Traffic Safety menyebutkan kurang tidur selama 1 – 2 jam bisa meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. Mengendarai kendaraan saat mengantuk setelah tidak tidur sampai 3 jam bahkan meningkatkan risiko kecelakaan bermotor hingga lebih dari empat kali lipat.
Resiko kecelakaan dari menyetir dalam kondisi mengantuk setara dengan risiko pengendara saat mabuk alkohol. Demikian hasil kajian National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Remaja, pria dewasa, dan orang yang kurang tidur adalah tiga kelompok dengan resiko terbesar mengalami kantuk saat menyetir. Peneliti juga menemukan bahwa mengantuk saat mengemudi dengan menyetir di bawah pengaruh alkohol adalah sama. Keduanya sama-sama melipatgandakan risiko pengendara bermotor terhadap kecelakaan lalu lintas.
Seperti dilansir hellosehat.com, efek terbesar yang bisa terjadi pada tubuh Anda setelah berjam-jam tidak tidur adalah menurunnya kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi secara drastis. Sejumlah studi lain juga menemukan dampak begadang pada kemampuan otak untuk fokus sama halnya dengan memiliki kandungan alkohol dalam darah sebanyak 0,10 persen.
Koordinasi mata dan tangan yang mulai memburuk saat mengemudi menjadi tanda utama terjadinya kantuk. Bahkan begadang selama lebih dari 3-4 jam akan membuat Anda sangat kebingungan sehingga sulit mengambil keputusan dalam waktu cepat. Selain itu, tubuh juga akan memberikan reaksi yang lambat.
Untuk menghindari nyetir saat mengantuk, AAA merekomendasikan pengendara yang melakukan perjalanan panjang untuk merencanakan waktu perjalanan saat mereka paling merasa melek dan waspada. Lakukan penjadwalan istirahat di rest area setiap dua jam atau per 160 kilometer perjalanan.
Pengendara jarak jauh juga harus sebisa mungkin untuk menghindari makan makanan yang terlalu berat dan menghindari mengonsumsi obat yang bikin ngantuk atau gangguan tidur lainnya.