Tim Visitasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi pengelolaan sampah organik di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Inovasi ini sukses menurunkan interpretasi lalat di tempat pembuangan sampah (TPS) menjadi pupuk tanaman.
Dalam kunjungannya ke RSUD dr. Iskak, Rabu (17/05/2023), tim visitasi melihat langsung sejumlah instalasi pendukung, salah satunya Instalasi Sanitasi. Instalasi ini berperan penting mendukung pelayanan kesehatan di RSUD dr. Iskak.
Di sini Tim Visitasi menilai inovasi yang dilakukan tenaga kesehatan tentang pengelolaan sampah organik dan pembuatan bioaktivator/MOL. Instalasi ini memiliki banyak tong kompos aerob dan anaerob yang dapat menghasilkan pupuk cair dan padat.
Pembuatan tong kompos sebagai aerob dan anaerob ini memanfaatkan pipa yang diberi lubang sebagai sirkulasi udara untuk membantu proses mikroorganisme yang mereduksi sampah organik.

“Dari tong kompos ini dihasilkan pupuk organik cair yang dapat membantu petugas taman dalam mengelola taman di area RSUD dr. Iskak,” ujar koordinator pembuatan kompos organik Instalasi Sanitasi RSUD dr. Iskak, Juniar Langen Sari, S.K.M.
Tujuan inovasi ini untuk menurunkan interpretasi lalat yang ada di tempat pembuangan sampah (TPS). “Alhamdulillah dengan adanya pengelolaan sampah organik dan pemantauan kepadatan lalat dengan fly grill dapat menurunkan interpretasi kepadatan lalat,” imbuhnya.
Tak hanya itu, inovasi ini juga membantu petugas taman dalam menekan biaya pembelian pupuk organik dari luar. Sehingga pupuk organik padat dan cair dari Instalasi Sanitasi bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
Tim Visitasi juga mengapresiasi keberhasilan Intalasi Sanitasi dalam pengelolaan sampah organik yang berasal dari bekicot menjadi produk bioaktivator/mol. Pengelolaan sampah organik dengan kombinasi bioaktivator/mol ini menghasilkan kompos yang tidak berbau.
Tong kompos aerob dan anaerob juga didesain sedemikian rupa agar tikus tidak dapat masuk ke dalamnya.
Kunjungan Tim Visitasi ini merupakan rangkaian program pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan (Nakesdan) 2023 yang akan maju di tingkat provinsi. Visitasi ini sebagai bentuk penilaian atas inovasi dari calon nakesdan. (HUMAS/KAR).