Pisahkan Pasien COVID-19 dan non-COVID-19, RSUD dr. Iskak Resmikan Ruang Transit Intensif

TAK perlu ragu datang dan berobat di RSUD dr. Iskak. Rumah sakit rujukan Jawa Timur bagian barat ini kembali maju selangkah dalam hal peningkatan standar pelayanan kesehatan dengan menyediakan ruang transit bagi pasien yang akan menjalani rawat inap.

Sebagaimana selama ini sudah dijalankan manajemen pelayanan di RSUD dr. Iskak, salah satu protokol yang dijalankan rumah sakit daerah ini sejak pandemi COVID-19 mewabah di negeri ini adalah tindakan screening awal bagi setiap pasien yang masuk. Hal ini untuk memisahkan antara pasien COVID-19 dan non-COVID-19.

Prosedurnya, pasien yang dalam proses screening atau cek kesehatan ada gejala atau riwayat dengan potensi paparan SARS-CoV-2 wajib dilakukan tes usap PCR (polymerase chain reaction). Dan ini berlaku bagi semua pasien yang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Dengan metode layanan ini, pasien yang memang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa segera dipisahkan dengan pasien yang non-COVID-19. Semua mengacu hasil tes PCR yang diuji langsung oleh tim mikrobiologi klinik yang siap bekerja 24 jam.

Semua prosedur ini dijalankan RSUD dr. Iskak sejak mulai mewabahnya virus corona baru strain ini untuk mengantisipasi stigma, seolah rumah sakit “mengcovidkan” setiap pasien masuk. Padahal alur dan prosedurnya jelas, yaitu screening atau cek kesehatan serta tes usap atau swab test PCR (polymerase chain reaction).

Nah, selama ini proses screening dan swab test PCR ini memakan waktu cukup lama. Setiap pasien, biasanya harus menjalani tes kesehatan antara 6-12 jam serta menunggu hasil tes usap di IGD sebagai ruang transit.

Akan tetapi, kini pihak rumah sakit telah memiliki ruang transit intensif. Hasil dari tes usap maksimal rata-rata tiga hari sudah keluar. Selama proses cek kesehatan dan menunggu hasil tes usap keluar inilah pasien akan dirawat di ruang transit intensif, yang operasionalnya diresmikan Direktur RSUD dr. Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS,  M.Kes pada Senin, 22 Februari 2021.

Ruang baru ini  memiliki sembilan tempat tidur dengan penyekat dari kaca, serta fasilitas sesuai standar penanganan COVID-19. “Kami mengubah ruang HCU (High Care Unit) menjadi ruang transit intensif,” kata dokter Supriyanto saat acara tasyakuran peresmian ruang transit intensif.

Dokter Supriyanto menjelaskan, prosedur perawatan pasien di ruang transit intensif memakai protokol kesehatan yang ketat, salah satunya penggunaan alat pelindung diri (APD). Dokter juga bisa mengamati pasien dari monitor, karena kamar dilengkapi kamera CCTV yang memantau selama 24 jam.

”Walaupun hasil PCR belum keluar untuk pasien di ruang transit, semuanya dirawat dengan standar protokol kesehatan yang lengkap,” ujarnya.

Kata Dokter Pri, penyediaan ruang transit dengan standar keamanan tinggi ini dilakukan untuk melindungi semuanya. Baik itu pasien, maupun tenaga kesehatan yang bertugas.

Dengan semakin lengkapnya fasilitas di RSUD dr Iskak, dokter Supriyanto mengimbau masyarakat tak perlu khawatir lagi berobat ke rumah sakit. Karena pasien COVID-19 dan non-COVID19, dipisahkan. ”Kami mengharapkan masyarakat yang membutuhkan berobat ke rumah sakit, agar tak terlalu khawatir dengan COVID-19. Karena upaya pencegahan sudah dilakukan dengan maksimal,” tutupnya. (PKRS/MAS)

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?