23 Jul 2020

Pre-Emptive dan Preventif, Cara Iskak Antisipasi COVID-19

SEJAK awal isu wabah virus Novel Corona (nCov19) atau yang kemudian dinamai Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan sebutan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merebak, RSUD dr. Iskak telah melakukan berbagai langkah kesiagaan.

solasi pasien suspect Corona dilakukan sejak masuk di IRD. Empat ruang isolasi yang sudah dipersiapkan mulai di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang perawatan Pulmonary, Flamboyan dan Dahlia. Masker, perlengkapan alat pelindung diri (APD) baju Hazmat (hazardous material) hingga tim dokter plus tenaga paramedis yang akan melakukan tindakan-tindakan medis terhadap pasien infeksionis COVID-19 juga disiagakan.

Segala persiapan itu dengan cepat dilakukan begitu kasus COVID-19 merebak di China daratan (Republic Rakyat Tiongkok) dan sejumlah negara dunia, yang diikuti keluarnya surat edaran dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI pada 24 Januari 2020.

Beruntungnya, RSUD dr. Iskak Tulungagung yang telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Jawa Timur bagian barat sejak 2016 ini telah memiliki infrastruktur kesehatan yang memadai. Sehingga begitu pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan menetapkan status Siaga Darurat COVID-19, dan Dinkes Tulungagung memberlakukan status siaga terhadap potensi penyebaran wabah Corona ini, RSUD dr. Iskak langsung power ON.

Direktur RSUD dr. Iskak, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes segera memerintahkan tim dokter dan jajaran paramedis terkait untuk siaga melakukan langkah kedaruratan medis jika sewaktuwaktu menerima pasien yang terinfeksi ataupun ditengarai tertular virus Corona yang telah menelan ribuan korban di China dan 10 negara lain di benua Asia dan Eropa saat itu. Unit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bekerjasama dengan Unit Laboratorium Mikrobiologi Klinik juga lebih dioptimalkan dalam memantau, mendeteksi sekaligus mengantisipasi munculnya segala potensi infeksionis.

Khususnya yang berkaitan dengan bakteri dan virus. Baik melalui pasien, ataupun lingkungan di dalam rumah sakit. Tak berhenti di situ, tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) juga digerakkan. Sosialisasi dan edukasi tentang wabah virus Corona atau COVID-19 gencar dilakukan. Ada yang dilakukan secara langsung kepada pasien-pasien yang berkunjung ke rumah sakit untuk berobat rawat jalan, kampanye kesehatan antisipasi wabah COVID-19 di radio, maupun melalui media sosial milik RSUD dr. Iskak.

Semua dilakukan tim kesehatan RSUD dr. Iskak secara all-out dengan harapan seluruh lapisan masyarakat ikut waspada terhadap ancaman Corona (COVID-19). Preventif dengan menjaga kesehatan tetap prima, membiasakan pola hidup bersih, menjaga pola makan yang teratur, mengedukasi tata cara bersin/ batuk yang aman bagi lingkungan, higienitas, serta penggunaan masker untuk mengantisipasi penularan virus melalui udara.

Langkah Pre-emPtive Ujian pertama bagi tim medis RSUD dr. Iskak datang saat seorang pasien buruh migrant (TKI) atas nama YM (52) dirujuk ke rumah sakit yang barusan merengkuh predikat terbaik dunia ini dengan gejala radang paru akut (pneumonia) pada 8 Februari 2020. Perempuan paruh baya asal Ngadiluwih, Kediri itu dicurigai tertular Corona. Hal ini merujuk pada riwayat perjalanannya yang diketahui barusan pulang dari Korea Selatan, dua hari sebelumnya (6/2/2020).

Salah satu negara yang sudah dinyatakan terpapar COVID-19. Salah satu rumah sakit di Kediri yang sempat menangani pasien YM “angkat tangan”. Tak mau ambil risiko dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, YM yang mengalami radang tenggorokan, sulit telan, disertai demam tinggi kemudian dirujuk ke RSUD dr. Iskak karena dianggap memiliki infrastruktur kesehatan memadai.

Kedatangan pasien YM inipun “disambut” dengan standar penanganan tinggi. Empat petugas paramedis dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) baju hazmat (hazardous material) langsung membawanya menuju kamar isolasi di ruang ICU Pulmonary. Tampilan para petugas medis yang mirip astronot itu sontak mengundang perhatian para pengunjung.

Apalagi saat pasien ini hendak lewat, para pengunjung yang ada di ruang tunggu dekat pos satpam diminta menyingkir. Kabar RSUD dr. Iskak sedang merawat pasien virus Corona pun merebak. Foto dan video kedatangan pasien itu menyebar ke dunia maya. Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B. FINACS, M.Kes sampai harus turun tangan demi membantah rumor ada pasien virus Corona di rumah sakit yang dipimpinnya. Dokter Pri, demikian ia biasa disapa, menjelaskan apa adanya.

Bahwa pasien atas nama YM masih berstatus suspect alias terduga Corona. Status suspect memiliki makna bahwa pasien belum positif terinfeksi COVID-19, melainkan baru sebatas dicurigai karena memiliki gejala yang mirip kasus Corona. Apalagi pasien diketahui baru pulang perjalanan dari luar negeri. Korea Selatan.

Sebagai pasien terduga COVID-19, pihaknya harus menjalankan standar prosedur penanganan pasien sebagaimana ditetapkan WHO. Pasien diperlakukan layaknya orang yang sudah terpapar virus Corona. “Karena dalam dunia medis, lebih baik kita berlaku berlebihan dalam perkiraan, dari pada kita kecolongan,” kata dr Supriyanto. Lepas dari heboh dunia maya, dr. Supriyanto menegaskan bahwa RSUD dr. Iskak siap menghadapi segala situasi. Apalagi RSUD dr. Iskak menjadi rumah sakit rujukan regional. Termasuk siap dalam menerima dan merawat pasien suspect COVID-19. (*)

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?