KEUANGAN RSUD dr Iskak Tulungagung dalam kondisi sangat sehat. meski ada pembayaran klaim BPJS Kesehatan tertunggak mencapai Rp 50 miliar lebih, pelayanan rumah sakit ini tetap berjalan normal. Di balik keberhasilan rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini dalam mengelola keuangan, ada sosok bertangan dingin. Dia adalah Drs. Yudi Rahmawan, m.m yang menjabat sebagai Wakil Direktur Umum RSUD dr. Iskak.
Beliau yang mengelola keuangan rumah sakit ini, hingga mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini menghabiskan masa kecilnya di Desa ngunut, Kecamatan ngunut. masa SD dihabiskan di SDN 1 ngunut, dilanjutkan ke SMPN 1 ngunut. namun menginjak kelas 3 SmP, Yudi ikut pamannya yang saat itu menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, malang di SmPn 1 malang.
Pendidikan SMA ditempuh di SMAN 3 malang. Pada pertengahan pendidikan SMA, Yudi harus kos karena pamannya mendapat tugas baru sebagai Kepala Kantor Wilayah di Surabaya. Setelah lulus SMA, Yudi melanjutkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, dengan mengambil spesilisasi pendidikan Akutansi di Fakultas Ilmu Akutansi. Lulus kuliah tahun 1988, Yudi mencoba keberuntungan dengan membuka usaha. Baru pada 1994-an Yudi muda ikut seleksi calon pegawai negeri sipil dan dinyatakan lolos.
Pertama kali dirinya diterima di bagian Pemerintahan Kabupaten Tulungagung, dan bertugas selama 4 tahun. Kemudian dimutasi di Dinas Pariwisata sebagai Kepala Seksi objek Wisata, lalu masih di dinas yang sama Yudi dipindah sebagai Kasi Perencenaan dan Program selama lima (5) tahun. Drs. Yudi Rahmawan, m.m lantas dimutasi di Bagian Bina Sosial yang sekarang berubah jadi Bagian Kesra selama 44 bulan sebagai Kasubbag Agama.
Lalu dimutasi lagi di Kesbanglinmas (sekarang Kesbangpol) selama satu tahun pada Kasi Tanggap Darurat Kebencanaan. Awal 2007, Yudi kembali dipindah ke Kasubbag Pembukuan pada Sektretariat Daerah, yang setahun kemudian berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai Kabid Akutansi. Setelah satu (1) tahun dirinya diangkat sebagai Sekretaris di DPPKAD, hingga 30 Januari 2014 Drs.
Yudi ditugaskan di RSUD dr Iskak sebagai Wadir Umum dan Keuangan. Dalam mengelola keuangan, pria yang hobi bersepeda ini selalu menjalin koordinasi dengan instansi keuangan terkait, seperti Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Dirjen Keuangan Daerah, Komite Standar Akutansi Keuangan dan Dirjen Kebendaharaan Keuangan nasional.
“Dari institusi-institusi itu kami selalu mengupdate regulasi,” ujar suami mapuzah itu. Yudi menjelaskan, setiap tahun pendapatan RSUD dr. Iskak selalu mengalami kenaikan yang signifikan. Dari Rp 98 miliar pada 2014, melonjak mencapai Rp 272 miliar pada 2018. Sedang pada 2019, dari target Rp 275 miliar, sudah tercapai 85 persen per bulan oktober. Selama bekerja di RSUD dr Iskak ini, ayah dari Fahmia Azisah Rahmawati dan muhammad Dwi nur Fahmi ini mengaku banyak inovasi yang didapatnya jika dibandingkan di instansi lainnya. (J/D)