Suspect Corona Kedua

SElAIN YM, seorang buruh migran lain yang diduga mengidap virus Corona atau COVID-19 dan dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Iskak sejak Selasa, 3 Maret 2020 malam dipastikan negatif corona. Hal itu menyusul hasil uji laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI atas sampel swap tenggorokan pasien berinisial DS (41), bahwa yang bersangkutan negatif COVID-19.

“Kami harap masyarakat tetap tenang. Sebab sampai saat ini di Tulungagung tidak ada satupun yang dinyatakan positif Corona,” kata dr Supriyanto memberi keterangan pers didampingi dr. Mohammad Arfi, Sp.P dan Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD dr Iskak, dr. Zuhrotul Aini, Sp.A. DS ini sempat lima hari di rawat di ruang isolasi Pulmonary (Paru). Ia sebelumnya dinyatakan berstatus suspect Corona/COVID-19 karena mendadak sakit panas/demam yang disertai gangguan pernafasan.

DS pun diperkenankan pulang pada Senin, 9 Maret 2020. Buruh migran asal Kecamatan Rejotangan yang telah lama bekerja di Hong Kong itu keluar dari ruang isolasi Pulmonary dengan disambut suaminya yang telah menunggu di luar. “Hasil uji lab menyatakan pasien menderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut),” ujar dokter Spesialis Paru RSUD dr. Iskak Tulungagung, Mohammad Arfi. Sebagai pencegahan, Dokter Pri mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menjaga pola hidup bersih.

Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menjadi salah upaya untuk menjaga kesehatan diri. Ia juga meminta agar tiap kepala desa di Tulungagung segera melapor ke Dinas Kesehatan jika ada TKI yang baru pulang dari negara terpapar virus Corona. DS mulai diisolasi di RSUD dr. Iskak Tulungagung pada Selasa (3/3). Saat itu, DS dirujuk Puskesmas Rejotangan karena menderita gangguan pernafasan atas usai pulang dari Hong Kong pada 27 Februari.

Sebelumnya DS sempat melakukan perjalanan ke Ghuang Zou, China selama 10 hari dalam rangka perayaan Imlek pada 23 Januari – 2 Februari. Saat itu ia menderita flu, namun dinyatakan negatif COVID-19. DS mengaku memang memiliki alergi musim dingin. Baru pada 27 Februari 2020, DS pulang ke Indonesia dan mengeluhkan gangguan pernafasan atas. Karena punya riwayat berkunjung ke negara terpapar itulah yang membuat DS akhirnya diisolasi sekitar sepekan. (*)

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?