TBC atau tuberkulosis merupakan jenis penyakit menular yang menyerang melalui droplet atau percikan liur penderitanya. Penyakit ini dikategorikan berbahaya. Sebab, hanya berdekatan saja, tanpa menggunakan masker, seseorang bisa tertular.
“Penularan TBC terjadi karena ada kontak langsung penderita TBC aktif dengan orang lain di sekitarnya. Terutama saat penderita berbicara, batuk dan bersin, sehingga kuman yang “meumpang” droplet di udara tadi, terhirup oleh kita,” terang Dokter Spesialis Paru RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Titah Dhadari Suryananda, Sp.P.
Penyakit TBC biasanya dialami seseorang yang memiliki kondisi imun kurang baik, penderita diabetes militus, CKD atau gagal ginjal kronis, pasien gagal jantung, pasien yang menjalani kemoterapi, dan penyakit komorbid atau bawaan lainnya.
Disebutkan juga, bahwa penduduk yang tidak memiliki penyakit komorbid namun tinggal di kawasan padat penduduk juga lebih berisiko, seperti panti asuhan dan lingkungan penjara.
Faktor usia lanjut juga disinyalir lebih berisiko terkena TB, sebab imun yang dimiliki pada usia tersebut kurang baik hingga mudah tertular penyakit TBC.
Titah menambahkan, gejala awal TBC ini pun beragam jenisnya. Biasa terbagi menjadi dua jenis, yakni gejala respirasi dan gejala non-respirasi.
Pada penderita dengan gejala respirasi ini umumnya akan mengalami batuk berdarah, batuk dahak putih, sesak napas serta nyeri dada.
Sementara, gejala non-respirasi berupa demam, lemas, nafsu makan menurun, mual dan muntah, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas serta keringat malam.
Pasien yang menderita TBC ini akan mengalami masalah pada paru-parunya. Dimana, ketika paru paru normal berwarna hitam keabuan dengan tekstur kenyal dan empuk.
Pada penderita TBC, kondisi paru-parunya keras, berongga dan tidak bisa befungsi (kembang kempis) secara sempurna. Hal ini dikarenakan, kuman TBC yang masuk ke dalam paru paru tersebut.
Rongga yang terdapat di paru-paru ini akan terus mengalami kolonisasi kuman sehingga bisa menyebabkan alergi pada penderitanya.
Efek yang dialami penderita TBC dengan kondisi paru-paru yang telah disebutkan di atas berupa cepat lelah, mudah sesak napas serta tekanan paru-paru tinggi (pnemotorak).
“Penting untuk dijadikan perhatian, jika mengalami gejala TBC segera berobat dan penderita TBC jangan sampai dikucilkan, sebab penyakit TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan,” pungkasnya. (PKRS/KAR)