BERKAT sentuhan tangan dinginnya, berbagai prestasi dan penghargaan telah diraih RSUD dr Iskak. Tak hanya di tingkat nasional, penghargaan tingkat internasional pun berhasil direngkuh. Semua tak lepas dari beragam inovasi pelayanan kesehatan yang digagas oleh sosok dr Supriyanto Dharmorejo, Sp.B, FINACS, M. Kes. Dokter spesialis bedah kelahiran Tulungagung 55 tahun lalu itu banyak membuat terobosan kebijakan bidang layanan kesehatan sejak ia dipercaya menjadi nahkoda rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung pada 30 Januari 2014.
Sebelum memimpin rumah sakit, Dokter Pri – demikian ia biasa disapa – dua tahun mengawali karier medis sebagai kepala puskesmas di Kerinci, Jambi pada 1993-1995, dan kemudian dimutasi ke tanah kelahirannya, Tulungagung, dengan menjadi dokter umum di RSUD dr Iskak pada 1996. Sejak itu, dengan modal kecintaannya yang besar terhadap Tulungagung dan dunia medis membuatnya bertekad untuk totalitas mengabdikan seluruh jiwa dan pemikirannya demi melayani masyarakat yang memerlukan penanganan medis melalui keahliannya. Karena alasan itu pula dr Pri sangat aktif terlibat dalam memajukan produk jasa layanan di RSUD dr Iskak. Tak semata komersil, namun lebih untuk penyediaan layanan kesehatan yang murah namun tetap dengan standar tinggi.
Visi akan penyediaan layanan kesehatan murah namun berkualitas itu pula yang kemudian menginspirasi penggemar moge (motor gede) ini untuk terus berinovasi. Mulai dari pembentukan fasilitas instalasi gawat darurat modern (INSTAGRAM) yang mengantarkannya meraih penghargaan TOP 35 2016 Inovasi Layanan Publik 2016. Hingga peningkatan kapasitas di Poli Jantung melalui program Layanan Penanganan Jantung Koroner secara Terintegrasi (LASKAR) yang mampu menurunkan tingkat kematian hingga 47,3 persen selama periode 2015 hingga 2018.
Atas dedikasinya dalam penyediaan fasilitas layanan gangguan jantung bertaraf internasional itu, dr Pri mengantarkan Pemkab Tulungagung beserta lembaga RSUD dr Iskak kembali merengkuh dua kali penghargaan berturut. Yakni Awarding TOP 99 Tahun 2018 dan terbaru Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 atas peran sertanya sebagai delegasi/duta Indonesia di forum United Nations Public Service Award (UNSPA) pada 23-26 Juni 2019 di Kota Baku, Azerbaijan.
Dokter yang hobi bermain musik dan piawai bermain guitar itupun mengaku bangga karena dalam forum tahunan berskala internasional itu ia berkesempatan memaparkan program layanan penanganan masalah serangan jantung koroner secara terintegrasi atau LASKAR secara panjang lebar. Banyak perwakilan negara yang terkesima dan belajar dari program jasa layanan kesehatan di RSUD dr Iskak Tulungagung, karena dinilai efektif dan efisien dalam menekan angka risiko kematian penderita penyakit jantung.
“Bangga juga sih, karena untuk kesekian kalinya Kabupaten Tulungagung diperbincangkan di forum tertinggi bangsa-bangsa sedunia,” kata dr Pri menceritakan perjalanan kegiatan dalam forum UNPSA di Azerbaijan.
Sosok dokter yang menghabiskan masa kecilnya di wilayah pedesaan, tepatnya di Desa Gandong, Kecamatan Bandung yang minim fasilitas insfrastruktur kala itu, membuat bapak empat anak ini mengerti betul betapa sulitnya masyarakat pinggiran mencari akses layanan kesehatan.
Oleh karenanya, sejak menjabat sebagai direktur RSUD dr Iskak, ia langsung membuat berbagai terobosan guna memudahkan masyarakat untuk mendapat akses kesehatan murah, tuntas. Menurut dr Pri, ada dua hal yang menjadi pertimbangan pasien dalam memilih lembaga kesehatan, yakni akses keuangan dan jarak. Dan, RSUD dr Iskak terbukti sukses memenuhi dua aspek tersebut dengan terus meningkatkan profesionalitas manajemen untuk memberikan layanan gratis kepada masyarakat kurang mampu. “Semua warga Tulungagung dijamin bisa mengakses layanan kesehatan tanpa memikirkan biaya,” katanya.
Tentunya bukan hal mudah memimpin rumah sakit sebesar RSUD dr. Iskak yang telah menjadi rujukan di wilayah selatan-barat Jawa Timur itu. Butuh inovasi dan kreativitas untuk mengoptimalkan standar pelayanan di rumah sakit yang memiliki 1.441 orang karyawan itu (465 orang PNS dan 976 non PNS). “Kuncinya harus selalu inovatif, kreatif, dan berjiwa enterpreneurship,” tandas pria yang mendapat gelar dokter dari Universitas Brawijaya itu. (*)
Biografi Singkat dr Supriyanto Dharmorejo, Sp.B, FINACS
Tempat dan Tanggal Lahir | : | Tulungagung, 31 Januari 1964 |
Pendidikan | : | S-1. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang (1991) Spesialis Bedah Umum FK Universitas Brawijaya, Malang (2004) |
Riwayat Pekerjaan | : | 1993 – 1995 : Kepala Puskesmas Kerinci, Jambi Tahun 1995 |
1995 – 1998 : Dokter umum di RSUD dr Iskak, Tulungagung | ||
2004 – 2014 : Dokter spesialis bedah umum di RSUD dr Iskak, Tulungagung | ||
2014 – sekarang : Direktur RSUD dr Iskak, Tulungagung | ||
Prestasi :
- Dokter Teladan Nasional 1995
- Inovator Instalasi Gawat Darurat Modern (INSTAGRAM) TOP 35 2016
- Juara I Indohcf Innovation Adward 4
- Public Services Of The Year 2018 Mark Plus 5
- Marketing Champion 2018 Mark Plus 6
- Inovator Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi (LASKAR) Masuk TOP 99 Tahun 2018
- Awarding Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019