Segera Tangani Hepatitis Demi Kualitas Hidup yang Lebih Baik

HEPATITIS B seperti penyakit hepatitis lainnya, yakni merupakan suatu peradangan hati yang berdampak terhadap badan menjadi lemah, demam, urine berwarna seperti air teh, kulit dan mata berwarna kuning.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr. Iskak dr. Nuraida Wisudani, Sp. PD.KGEH menjelaskan, pada setiap tanggal 28 Juli menjadi hari peringatan hepatitis B Sedunia, ditujukan untuk pencegahan dini dan pengobatan penderita hepatitis B.

”Tanggal 28 Juli itu dijadikan hari hepatitis karena bertepatan dengan penemuan vaksin hepatitis B,” kata dokter Nuraida saat talkshow interaktif yang disiarkan langsung di kanal YouTube, Instagram dan Facebook pada Hari Kamis, 29 Juli 2021.

Penyakit hepatitis sendiri terdiri ada A, B, C, D, E, akan tetapi yang paling banyak penderitanya adalah hepatitis B dan C. Gejala penyakit ini tidak terlalu muncul, biasanya jika virus cuma sedikit, maka akan sulit terdeteksi, akan tetapi dari virus yang sedikit tadi bisa berkembang menjadi banyak yang bisa merusak fungsi hati.

dr. Nuraida menjelaskan, hepatitis B adalah penyakit kronis infeksi di dalam sel hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

Berikut ini tanda-tanda seseorang terkena hepatitis B:

  • Mudah kelelahan,
  • mual dan muntah
  • tidak nafsu untuk makan
  • kulit menjadi kuning dan kuning di bagian mata yang putih,
  • nyeri pada perut

Cara penularan virus yakni sebagai berikut:

  • Penularan virus melalui darah dan cairan tubuh penderita hepatitis B,
  • ibu penderita hepatitis B yang menulari anaknya,
  • hubungan intim tanpa pengaman dengan penderita hepatitis B,
  • pemakaian alat suntik yang terinfeksi virus hepatitis B
  • menerima tranfusi darah yang belum diskrining,

Alur perjalanan virus, yaitu virus hepatitis B akan menempel di sel hati menyebabkan peradangan. Jika semakin banyak virusnya yang menempel di sel hati, maka akan menyembabkan penyakit kronis dan mengganggu fungsi hati, bahkan bisa menjadi kanker hati hingga kematian.

Cara penanganan bila terkena hepatitis B sebagai berikut:

  • Segera konsultasi dokter untuk terapi hepatitis B
  • pengobatan bertujuan mencegah kanker hati hingga kematian
  • pengobatan terapi terbagi menjadi obat yang diminum dan cairan obat untuk suntikan
  • Bila minum obat hepatitis, virus bisa mati, namun jika tidak minum obat, maka virus bisa kembali
  • Sedangkan untuk suntikan. terapi akan melatih tubuh menolak virus hepatitis dengan waktu yang lama

”Pengobatan hepatitis B sudah dikover BPJS, di RSUD dr. Iskak telah mumpuni untuk pengobatannya,” terang dokter Nuraida.

Dokter Nuraida menjelaskan untuk pencegahan penularan virus bisa dengan tidak melakukan hubungan seksual bila belum menikah, memakai pengaman jika melakukan hubungan seksual dengan penderita hepatitis B, tidak menggunakan narkoba, makan makanan bergizi seimbang, minum air putih minimal 8 gelas dalam satu hari, hindari merokok dan minuman alkohol, serta berolahraga teratur.

Di Indonesia, penderita hepatitis B mencapai sekitar 7 persen dari total seluruh penduduk. Deteksi dini pada fase-fase awal, yakni dengan memeriksa darah ke laboratorium. Jika positif, maka ada pemeriksaan lanjutan. Pasangan seksual dan saudara kandung ikut diperiksa untuk memastikan apakah tertular atau tidak. Sementara itu, bagi ibu hamil penderita hepatitis B akan diperiksa seberapa banyak virus yang ada di sel hati dan untuk pemeriksaan laboratorium yang lengkap. Selanjutanya ibu hamil tadi bisa menjalani terapi dan pengobatan dalam jangka waktu tertentu hingga sembuh. (PKRS/MAS)

Berita Terbaru

Berita Lainnya

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?