RATUSAN calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi tahun 2019 menjalani tes psikologi serta pemeriksaan kesehatan di RSUD dr. Iskak, Jumat, 12 November 2021. Proses ini merupakan tahapan penting mereka untuk mendapat keterangan sehat jasmani dan rohani sebagaimana syarat wajib yang harus dipenuhi untuk bisa diangkat menjadi aparatur sipil negara.

“Dua dokumen penting ini sebagai syarat utama dalam pemberkasan pengangkatan aparatur sipil negara (ASN) yang akan digelar Desember nanti (2021),” terang Kasi Informasi dan Pemasaran RSUD dr. Iskak, Mochammad Rifai.

Banyaknya CPNS yang hadir menunggu giliran tes psikologi dan kesehatan membuat antrian cukup panjang. Keterbatasan ruang menyebabkan proses psikotes harus bergelombang. Pun demikian halnya dengan pemeriksaan kesehatan.

“Peserta datang secara bergelombang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dari BKPSDM. Di sini kami melakukan tes kesehatan dan psikologi,” katanya.

Tes kesehatan yang dimaksud merupakan pemeriksaan kesehatan secara umum (general check up). Seperti tekanan darah, hingga gejala-gejala medis lain.

Sementara untuk psikotes, peserta diberi lembar ujian dan diminta untuk mengisi sesuai dengan instruksi.

Seperti diketahui, sejak memiliki poli psikologi, masyarakat semakin paham bahwa layanan di poli tersebut sangat beragam.

Tak hanya untuk pasien dengan gejala gangguan jiwa saja, di poli ini masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas lain seperti, tes psikologi, hingga konsultasi untuk melihat bakat dan minat anak.

Berkaitan dengan peserta CPNS, Rifai mengaku pihak rumah sakit siap untuk memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan para peserta untuk melengkapi berkas pendukung.

Rencananya, tes akan dilakukan hingga dua minggu ke depan, karena dilakukan secara bergiliran. “Kami siap memberikan fasilitas untuk memberikan dukungan pada peserta CPNS ini,” tandasnya. (PKRS/AAP)